1
/
5

Wantedly Journal | 仕事でココロオドルってなんだろう?

Company

Daniel Witono, CEO Jurnal.id Berbicara Tentang Startup dan Budaya Kerja

Daniel Witono, Membangun Jurnal.id dari Pengalaman Kerja di Korporasi

2016/08/05

Munculnya banyak startup di Indonesia telah membuka banyak lowongan kerja baru. Hal ini telah menarik banyak pekerja dan lulusan baru untuk bekerja atau bahkan mendirikan startup. Lalu apa sebenarnya keuntungan berkecimpung di dunia startup dan apa saja yang perlu diketahui sebelum masuk ke industri ini?

Daniel Witono, CEO Jurnal.id kali ini akan berbagi cerita tentang bagaimana ia menggunakan pengalamannya untuk membangun perusahaan "software akuntansi online” dan mengelola setiap anggota tim di dalam perusahaannya. Selain itu, Daniel juga akan menceritakan pengalamannya bekerja di perusahaan teknologi lain, baik yang berskala kecil hingga korporasi. Yuk, kita simak!

Kantor Jurnal.id

Membangun Perusahaan Dari Pengalaman

Sebelum mendirikan Jurnal.id, Daniel sempat bekerja di beberapa perusahaan yang bergerak dalam bidang teknologi. Mulai dari perusahaan besar seperti Microsoft dan startup seperti Veritrans. Secara tidak langsung, pengalamannya bekerja di perusahaan-perusahaan tersebut telah menginspirasi Daniel untuk mendirikan Jurnal.id.

“Sempat di Veritrans, saya dikenalkan dengan metode-metode yang sangat cocok dalam perkembangan teknologi. Juga di Microsoft, saya mengenal metode-metode berbeda yang digunakan. Jadi mana yang lebih cocok untuk startup, saya dapatkan melalui pengalaman saya di dua perusahaan tersebut”, jelas Daniel.

Mengenai konsep kantor, Daniel sendiri pernah merasakan bagaimana rasanya bekerja di Open Office dan Cubical. Bagi Daniel, keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Namun ketika berbicara mengenai startup yang ia tengah bangun, Daniel mengusung Open Office yang menurutnya mampu meningkatkan kolaborasi antar anggota tim. Tentunya hal ini ia rasakan melalui pengalaman sendiri.

“Kita juga menerapkan flat management, yang mana saya juga terlibat bekerja bersama tim. Juga kita mendorong agar semua anggota tim mau bersuara dan terlibat. Everyone should make an impact. Maka dengan manajemen yang lebih flat ini, semua bisa bersuara dan memberikan dampak (positif) bagi perusahaan”, lanjut Daniel.

Kerja Cerdas, Cara Ringkas

Mengenal sedikit mengenai startup yang dibangunnya, Daniel juga menceritakan sedikit mengenai Jurnal.id, perusahaan penyedia “software akuntansi online”. Dengan tagline-nya “Kerja Cerdas, Cara Ringkas” ada banyak value yang coba diberikan kepada user.

“Di Jurnal, kita memandang ”critical thinking” dengan sangat serius. Dalam merancang sebuah tindakan, kami memastikan bahwa telah menghabiskan cukup waktu untuk mencari ide, melihat dari sudut pandang yang berbeda, dan menggunakan cara yang berbeda-beda. Hingga akhirnya menemukan cara yang terbaik dan paling efisien. Sebuah ide baru akan dibawa ke kelompok yang tepat untuk membahas gagasan tersebut,” jelas Daniel mengenai bagaimana ia menerapkan value “Kerja Cerdas, Cara Ringkas” ringkas yang kemudian ia tawarkan dalam bentuk produk jasa kepada para user

 Suasana Kantor Jurnal.id

Friendly and Quality

Memiliki nilai yang mampu dijual kepada pengguna tentu menjadi elemen utama di dalam sebuah startup. Namun, tetap memperhatikan nilai-nilai lain dari setiap anggota tim yang dapat diimplementasikan untuk mencapai tujuan utama perusahaan. 

Professionalism, Integrity & Credibility, Impact, Leadership, Quality Work, and Friendliness” adalah nilai yang kita tanamkan kepada seluruh anggota tim Jurnal.id. Lalu bagaimana cara mengimplementasikan nilai-nilai tersebut? Daniel menjelaskan bahwa nilai-nilai tersebut diterapkan mulai dari proses perekrutan. 

Kemudian di kantor juga dihiasi dengan poster-poster yang berisi tentang nilai-nilai tersebut. Serta arahan-arahan yang baik dan benar dari atasan ke setiap anggota tim. Selain itu, setiap anggota tim juga harus saling mengingatkan satu sama lain. Sehingga setiap anggota tim dapat tertanam di setiap benak anggota tim yang bekerja di Jurnal.id. 

“Walaupun sepertinya kultur di Jurnal.id terlihat lebih santai dan kekeluargaan, tapi dalam hal bekerja, masing-masing karyawan memiliki rasa tanggung jawab yang luar biasa terhadap pekerjaan mereka. Dengan rasa tanggung jawab ini, walaupun kultur perusahaan cukup fleksibel dan kekeluargaan, masing-masing karyawan dapat menunjukkan kualitas mereka dalam bidang pekerjaan mereka masing-masing”, lanjut Daniel ketika membahas apa yang ia sukai dari kultur budaya yang ada di Jurnal.id

Daniel sendiri merasa, selama nilai-nilai terus sudah tertanam secara kuat di setiap anggota, secara alami para anggota baru akan menyesuaikan. Sehingga tidak perlu khawatir jika nilai-nilai tersebut akan sulit diterima oleh para anggota baru.

Startup Sebagai Tempat Mencari dan Belajar 

Dengan perkembangan yang terus meningkat, Daniel tidak memungkiri bahwa ia terinspirasi dari pengalaman di perusahaan sebelumnya, khususnya dalam mengelola startup.

“Bagi pemula atau lulusan baru yang ingin mendirikan startup. Akan lebih baik bila bekerja terlebih dahulu di sebuah startup hingga jangka waktu tertentu. Kemudian dari sanalah bisa belajar hal-hal apa saja yang diperlukan untuk membangung sebuah startup, smelihat segala tantangan yang bisa terjadi, dan menghadapi konsumen. Yang terpenting adalah belajar untuk tidak mengulangi kesalahan-kesalahan yang ada,” ucap Daniel. 

Lalu bagaimana dengan anggota yang ingin membangun karir? Daniel berpendapat bahwa dengan berkarir di startup, kamu akan berkembang sangat cepat. Karena di startup tidak bekerja secara one unit of function dan kamu akan mengerjakan beberapa hal berbeda sekaligus. Bahkan bagi kamu yang masih belum tahu apa yang sebenarnya kamu sukai dan ingin kerjakan, dengan bergabung di startup kamu bahkan bisa menemukan hal tersebut.

Suasana Kantor Jurnal.id
Menjadi Media Untuk Berkembang

“Di Jurnal.id, kami selalu bertanya kepada setiap anggota, apa yang membuat kamu enjoy? Dan bagaimana kamu bisa berkembang. Kami menghargai bakat setiap anggota dan kami selalu mencoba untuk melihat bagaimana kita dapat tumbuh serta mengembangkan mereka”, ungkap Daniel.

Daniel percaya bahwa startup mampu menjadi media untuk para anggotanya untuk berkembang. Hal inilah yang membuat Daniel bisa melihat kemampuan untuk belajar dan rasa ingin tahu yang dimiliki setiap anggota tim Jurnal.id. Dua faktor tersebut juga akan membantu seseorang untuk berkembang.

Jadi, bagi kalian yang masih ragu mengenai karir di dunia startup ataupun industri teknologi lain. Tidak perlu ragu lagi karena tentu banyak hal positif yang bisa kamu pelajari di industri ini. Seperti apa yang telah dipelajari Daniel hingga mampu membangun Jurnal.id

NEXT