1
/
5

Wantedly Journal | 仕事でココロオドルってなんだろう?

Job seekers

Menghadapi Interview Informal? Begini Caranya

Salah satu pendekatan terbaik adalah siapkan diri Anda untuk berbagai jenis interview.

2015/10/13

Wawancara kerja yang berlangsung secara kasual sudah bukan hal baru lagi di era saat ini. Banyak para perusahaan pemberi kerja membuat pendekatan informal ketika mencari seorang kandidat untuk posisi lowong di perusahaan mereka. Salah satu contohnya, mereka mengundang kandidat potensial untuk minum kopi dan membuat sebuah pertemuan yang sifatnya informal. Namun, para kandidat sering kali tidak tahu pasti bagaimana seharusnya menghadapi wawancara yang bersifat informal.

Persiapan Menghadapi Wawancara Kasual

Salah satu pendekatan terbaik adalah siapkan diri Anda untuk berbagai jenis interview. Hal ini meliputi riset tentang organisasi perusahaan, produk/jasa, tantangan, prestasi dan kompetisi yang dimiliki oleh perusahaan tersebut.

Salah satu kelebihan interview atau wawancara informal adalah Anda bisa bertanya, memberi masukan atau mengetahui lebih banyak prospek ke depan, karena Anda tidak langsung berhadapan dengan yang disebut Job Description. Ide-ide atau masukan dari Anda bisa menjadi satu aset yang mungkin sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Hal ini juga membantu untuk memperjelas apakah Anda benar-benar tertarik dengan pekerjaan tersebut atau tidak.

Pakaian yang Dikenakan

Wawancara Informal lebih banyak mengarah pada sebuah information meeting, sehingga Anda tidak perlu mengenakan busana interview professional, kecuali busana tersebut adalah busana yang kerap Anda gunakan saat bekerja. Lebih dari itu, mengenakan busana yang sesuai dengan pilihan bidang karir adalah pilihan yang tepat.

Yang Perlu Dibawa

Bawa beberapa salinan resume Anda, kartu nama, atau jika ada, bawa portfolio Anda serta alat tulis untuk mencatat.

Tawaran Kerja On the Spot

Dalam beberapa kasus, Anda bisa jadi mendapat tawaran kerja pada saat interview. Hal ini bisa terjadi dengan cepat, dan jika rekruter menawarkan langsung kesempatan yang spesifik, siapkan diri untuk menunjukkan ketertarikan dan apresiasi Anda, namun pahami bahwa Anda memiliki hak untuk mempertimbangkannya dan memberi jawaban dalam waktu yang tidak terlalu lama. Jangan memaksa membuat satu keputusan langsung saat menerima tawaran kerja on the spot.

Jaga Ucapan

Satu hal berbahaya dari sebuah pertemuan informal adalah kecenderungan untuk berbicara terlalu bebas. Meskipun rekruter tampak biasa dan sederhana, mereka akan mencatat semua yang Anda katakan dan menjadikannya sebagai sebuah penilaian. Hindari mengatakan segala hal yang negatif tentang teman, atau tempat kerja lama. Jaga segala sesuatunya tetap berada dalam ranah profesional meskipun pihak rekruter terlihat merendah.

Mengumpulkan Informasi

Beberapa rekruter menggunakan interview informal untuk mendapatkan ide-ide tentang kandidat potensial lain, khususnya jika mereka merasa pekerjaan tersebut tidak sesuai dengan Anda. Gali sebanyak mungkin informasi tentang pekerjaan tersebut, tapi jaga jarak jangan bagi kontak relasi Anda sebelum ada kepastian dari mereka.

Siapa yang Membayar

Ketika Anda diundang minum kopi atau makan siang dengan rekruter, mereka akan membayar tagihannya. Jadi, Anda tidak perlu repot menawarkan diri untuk membayar makanan atau minuman Anda.

Follow Up Pasca Pertemuan

Tujuan utama pertemuan dengan rekruter adalah mengetahui tingkat ketertarikan Anda pada perusahaan tersebut. Pastikan Anda melakukan follow up kepada mereka. Bahkan ketika Anda merasa kurang tertarik dengan perusahaan tersebut, usahakan untuk mengirimkan pesan singkat untuk menyatakan rasa terima kasih Anda. Jika perlu undang rekruter tersebut untuk tetap terhubung dengan Anda lewat sosial media seperti LinkedIn dan sebagainya.

Secangkir kopi bisa jadi sebuah kesempatan kerja. Manfaatkan jejaring sosial Anda untuk mendapatkan pekerjaan impian Anda!

NEXT