1
/
5

Wantedly Journal | 仕事でココロオドルってなんだろう?

Job seekers

Tahapan Membuat Kesan Baik Saat Interview

Kesan pertama merupakan kunci dalam membangun hubungan bisnis. Cara Anda berperilaku pada interview pertama Anda sangat berperan penting dalam mendapatkan pekerjaan yang Anda inginkan.

2016/02/24

Kesan pertama merupakan kunci dalam membangun hubungan bisnis. Cara Anda berperilaku pada interview pertama Anda sangat berperan penting dalam mendapatkan pekerjaan yang Anda inginkan. Berikut beberapa tips yang dirangkum oleh wikihow untuk Anda jadikan referensi tentang bagaimana menarik perhatian atasan potensial dan mendapatkan pekerjaan tersebut.

Tahap Persiapan

Lakukan Riset dan Perbanyak Pengetahuan

Hal ini dapat meningkatkan kepercayaan diri Anda dan menunjukkan kepada interviewer bahwa Anda melakukan pekerjaan rumah Anda dengan baik dan cukup siap untuk belajar lebih banyak.

Baca website perusahaan dan press release terkait perusahaan tersebut, gunakan mesin pencari seperti Google, Yahoo dan lain sebagainya untuk menemukan artikel-artikel baru.

Persiapkan diri Anda untuk pertanyaan-pertanyaan yang bisa diprediksi, seperti perkenalan “Ceritakan tentang diri Anda”, serta pertanyaan tentang keterampilan Anda, sejarah karir, kepribadian dan tujuan Anda. Pertanyaan ini seharusnya tidak menjadi batu sandungan; berlatihlah dengan baik terlebih dahulu.

Ketahui prinsip dasar program/pendidikan yang telah Anda tempuh

Hal ini akan membantu Anda dalam menjawab segala kemungkinana pertanyaan yang akan mengalir selama proses wawancara. Biasanya bagi mereka lulusan Universitas, pertanyaan yang disampaikan berdasarkan apa yang dipelajari selama di Universitas. Terlalu banyak menghafal di waktu-waktu kritis menjelang wawancara akan menyebabkan kegelisahan tersendiri. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk mempersiapkannya jauh-jauh hari.

Siap Secara Mental

Sangat disarankan memiliki persiapan secara mental guna menghadapi wawancara. Menjadi seseorang yang siap secara mental akan memberikan pengaruh sehingga Anda bisa berpikir secara cepat dan cerdik. Hal ini tidak hanya meliputi misi penggalian informasi di langkah sebelumnya, tetapi ini juga mencakup tentang alasan mengapa Anda tertarik untuk bekerja di perusahaan tersebut. Bersiaplah untuk segala pertanyaan-pertanyaan yang rumit dan berikan alasan mengapa Anda adalah orang yang tepat di posisi tersebut.

Ingat apa yang tertulis dalam CV Anda. Apakah ada yang aneh di dalamnya, seperti potongan waktu yang hilang, pekerjaan yang berakhir secara tiba-tiba atau ada kegagalan di dalamnya? Ingat dalam benak Anda agar Anda dapat memberikan jawaban yang tepat jika isu tersebut muncul dalam wawancara.

Miliki jawaban atas pertanyaan tentang rencana Anda di masa yang akan datang. Secara yuridis memang tidak diperkenankan bagi pewawancara untuk bertanya tentang rencana kehamilan atau berkeluarga, namun pewawancara selalu menemukan cara agar Anda menjawab pertanyaan tersebut. Oleh karena itu, waspadalah dan miliki jawaban jujur yang meyakinkan mereka.

Lakukan riset tentang budaya perusahaan sebelum datang untuk interview. Hal ini agar Anda mendapatkan pengetahuan apakah perusahaan tersebut konservatif, liberal, serta keunikan tempat tersebut. Lakukan usaha terbaik Anda untuk bisa menyesuaikannya, khususnya jika perusahaan tidak terlalu sesuai dengan nilai yang Anda miliki tetapi Anda sangat membutuhkan pendapatan.

Latihan Wawancara

Tulis sebanyak mungkin pertanyaan dan minta Ibu, Pacar, Kakek atau teman dekat Anda untuk bertanya kepada Anda. Berlatihlah sesering mungkin sampai Anda benar-benar percaya diri dan memiliki jawaban tepat yang telah dipersiapkan. Anda tidak punya banyak waktu untuk memeberi kesan, tetapi Anda dapat mempersiapkan diri Anda untuk memberikan jawaban yang tepat dan cerdas. Tidak perlu terkejut, atau bahkan takut ada pertanyaan yang terlupakan, selama Anda melakukan riset yang cukup dan berusaha mengatasi setiap kemungkinan yang ada.

Penampilan yang Tepat untuk Wawancara

Penampilan yang tepat mencerminkan ketertarikan Anda dalam mengambil pekerjaan. Orang tidak hanya akan terkesan dengan apa yang Anda katakan, tetapi juga dengan apa yang Anda kenakan. Seringkali dikatakan bahwa pewawancara menilai kandidatnya sangat cepat dan berpenampilan yang tepat dan pantas akan membantu Anda untuk memberi kesan baik kepada pewawancara. Setelan celana formal (bukan jeans) dan kemeja akan membuat pewawancara menyadari bahwa Anda benar-benar serius dengan pekerjaan tersebut.

Melakukan pewarnaan rambut sering kali tidak dianggap “profesional”. Kecuali Anda sudah tahu bahwa orang yang mewawancarai Anda tidak mempermasalahkan pilihan warna rambut Anda. Teman-teman Anda mungkin sangat menyukai rambut berwarna Anda, tapi hal tersebut tidak tepat di sebagian besar ruang lingkup pekerjaan.

Membuat Kesan Pertama

Persiapkan seluruh dokumen yang dibutuhkan sehari sebelum interview. Persiapkan seluruhnya dalam keadaan rapi di dalam folder, dan urutkan.

Ketahui tempat dimana wawancara berlangsung. Rancang sedemikian rupa agar Anda bisa mencapai tempat tersebut tepat waktu.

Tepat Waktu. Jangan datang terlalu awal dan jangan juga terlambat. Datang 10 atau 5 menit sebelumnya. Jika transportasi yang anda gunakan, memiliki kecenderungan adanya keterlambatan, datang lebih awal dan duduk di kafe atau perpustakaan umum. Gunakan waktu untuk melakukan persiapan diri.

Jabat Tangan. Ketika Anda bertemu pertama kali dengan pewawancara Anda, jabat tangan mereka dengan tegas. Jabat tangan yang tegas akan memberi kesan yang impresif dan meninggalkan kesan jangka panjang. Jabat tangan yang Anda lakukan dengan pewawancara akan mengindikasikan kepercayaan diri dan mencipktakan kesan pertama yang baik.

Berdiri dan Duduk dalam posisi tegap. Postur yang baik merupakan simbol ketenangan. Postur tubuh yang tepat mengindikasikan kepercayaan diri. Bicara dengan jelas tentang poin Anda dan buat diri Anda terdengar serta dipahami ketika Anda berbicara. Kontak mata harus lebih dominan, untuk menunjukkan kepekaan Anda terhadap audiens. Bicara sambil tersenyum; bersamaan dengan postur tubuh yang benar, hal ini merupakan indikator alami tentang antusiasme.

Hindari menggunakan kata “ehm..”, atau “e..”. Kata-kata tersebut sebenarnya memberitahu secara langsung kepada pewawancara bahwa Anda gugup.

Gunakan Pujian. Ketika interview berjalan secara casual, tidak ada salahnya menyampaikan pujian kepada pewawancara. Siapa orang yang tidak menyukai pujian yang bagus?

Ceritakan kepada pewawancara tentang keahlian khusus Anda. Jika Anda memiliki pengalaman di bidang kerja sebelumnya, ceritakan. Hal ini akan menunjukkan bahwa Anda memiliki pengalaman dan akan selalu terlihat baik.

Jadilah Positif. Tunjukkan bahwa Anda tahu apa yang Anda katakan. Perlihatkan bahwa diri Anda berkompeten dan handal. Di waktu yang bersamaan, terima jika Anda tidak mengetahui tentang satu hal dan katakan “tetapi, Saya adalah orang yang cepat belajar dan saya akan berusaha memahaminya dalam waktu singkat dengan sedikit pelatihan. Jadilah seorang yang memiliki aura positif tentang utilitas Anda di tempat kerja.

Mengakhiri Wawancara. Akhiri seperti layaknya para profesional

Ucapkan terima kasih atas waktu wawancara yang diberikan. Ketika Anda akan meninggalkan tempat wawancara, berikan kesan sekali lagi kepada pewawancara untuk mengingat Anda. Berikan senyuman dan tinggalkan ruang wawancara dengan percaya diri, tentunya Anda akan diingat oleh mereka.

Tetap Percaya Diri, Sopan dan Ramah saat meninggalkan gedung kantor. Di jaman sekarang, kamera dan mikrofon menjadi salah satu bagian dari karyawan. Perilaku Anda akan segera disadari oleh siapapun, oleh karena itu hindari melakukan hal-hal tidak perlu sampai Anda jauh meninggalkan gedung. Kesopanan dan profesionalisme adalah yang utama; tak seorang pun mencoba untuk “menjadi diri sendiri” dalam situasi wawancara.

NEXT