1
/
5

Wantedly Journal | 仕事でココロオドルってなんだろう?

Company

Serunya Kebersamaan Perusahaan Mak Comblang, Wavoo

Dari berbagai aplikasi kencan online di Indonesia, Wavoo cukup menonjol. Masih berusia kurang lebih 1 tahun, tetapi memiliki lebih dari 1,8 juta pengguna. Lebih kerennya lagi, aplikasi kencan online ini dikembangkan oleh anak muda Indonesia.

2016/03/04

Kini mencari jodoh mungkin sudah tak sesulit beberapa tahun lalu. Mak comblang sekarang sudah hadir dalam bentuk aplikasi yang bisa membantu kita mencari pasangan. Dari berbagai aplikasi kencan online di Indonesia, Wavoo cukup menonjol karena telah memiliki lebih dari 1,8 juta pengguna! Lebih kerennya lagi, aplikasi kencan online ini dikembangkan oleh anak muda Indonesia dan masih berusia sekitar 1 tahun.

Tentu kamu ingin tahu siapa orang-orang di balik perusahaan ini dan bagaimana mereka mengelola aplikasi fenomenal ini. Mungkin kamu bahkan bisa jadi tertarik untuk bekerja sambil belajar bersama Wavoo. Kali ini tim Wantedly mengajak kamu mengintip suasana kantor Wavoo yang berada di daerah Petamburan.

Yuk, kita bedah lebih dalam mengenai mereka!

____________________________________________________________________________

Ketika tim Wantedly tiba, kesan pertama yang terlintas di pikiran kami ialah “wah sangat ramai”. Tim Wavoo bekerja di sebuah co-working space, jadi di satu tempat yang sama ada banyak sekali startup lainnya yang bekerja di sana. Suasana ini ikut dimeriahkan oleh semangat tim Wavoo yang kerap melakukan perbuatan iseng seperti memaksa pegawai baru untuk menghabiskan satu porsi raksasa ketoprak, atau memberikan ramuan “ajaib” kepada rekan mereka yang berulang tahun.

CEO Wavoo, Yudhi Mandey yang lebih dikenal dengan nama Domex

Hari itu tim Wantedly disambut langsung oleh sang CEO Yudhi “Domex” Mandey, dan kemudian langsung saja, bersama tambahan dua rekan kerjanya, Gema Megantara (CTO) dan Japhy Sastrodiharjo (Senior Business Developer) kami larut dalam obrolan seputar pengalaman mereka bersama Wavoo.

Nilai apa yang selama ini ditekankan ketika memimpin Wavoo?

Domex: Ketika saya sedang interview, yang selalu saya tekankan adalah what you get when join Wavoo. Jadi jika kamu join Wavoo karena salary kamu salah tempat. Tapi kalau kamu cari network, experience, knowledge, this is it!

Pernah ada salah satu pegawai yang hampir saya berhentikan. Tapi saya tahan, karena kalau bisa saya tidak mau sampai ada pegawai yang saya berhentikan. Ya akhirnya saya push untuk belajar lebih. Sebab, belum tentu mereka bisa mendapatkan pengalaman dan kesempatan belajar yang sama seperti di Wavoo nantinya.

Hingga akhirnya dia sekarang sudah bisa buat video, sudah buat animasi dan lainnya. Setelah dapat new knowledge, skill baru, saya bisa bantu dia mengembangkan skill itu. Misal ada yang ingin buat explainer video, dia bisa dapet pemasukan ekstra di luar salary dia!

Fun Fact: Sebelum mendirikan Wavoo, Domex pernah berkerja sebagai Chef, Graphic Designer, Freelance Photographer, bahkan Pencuci piring!

Suasana kerja di Wavoo sendiri, seperti apa sih?

Gema: Kalau daily sih “unik”, kalau kamu di corporate kamu pasti selalu duduk di cubical dan interaksinya juga terbatas. Kalau punya ide buat disampaikan, susahnya minta ampun. Sedangkan kalau di Wavoo, designer ataupun programmer bisa langsung mengutarakan ide mereka, walaupun itu berhubungan dengan pekerjaan divisi lain.

Jadi kita biasanya ada General Meeting, dan membahas semua ide dan semua yang kita akan lakukan kedepan. Di sana semua anggota harus ikut terlibat, mau divisi apapun orang tersebut. Misalkan kita bahas campaign marketing, divisi lain harus punya masukan. Kita paksa mereka aktif, agar dia punya suara dan merasa Wavoo itu juga milik dia.

Intinya kita akan kasih fasilitas, tapi kamu sendiri yang harus utilize. Kalau kamu orangnya diem, ya sudah. Jadi harus, “Gua mau belajar ini dong, mau belajar itu dong” ya ayo! “Gua bikin ini nih, tapi bikin error”. Wah, ya saya marahin, tapi nggak apa-apa. Itu belajar, kita kasi keleluasaan buat belajar.

Domex: Dan misalnya mereka nggak aktif pun kita akan ingatkan.

Gema: Sekarang juga dari awal interview kita sudah menanamkan itu, jadi jangan sampai kaget. Kalau kamu bisa achieve, kami akan appreciate. Kalau kamu ga achieve, dua bulan pertama juga sudah bisa diberhentikan.

Dari awal sudah kita push agar mereka tahu kalau meskipun kita have fun, kita juga strict.

Fun Fact: Sebelum mendirikan Wavoo, sebelumnya Domex pernah meluncurkan aplikasi kencan online lainnya bernama Tristup yang sempat mencapai 1 juta user! Namun Tristup tersebut terpaksa ditutup pada tahun pertama karena dinilai kontroversial.

Jadi, kemauan untuk achieving dan belajar sangat diapresiasi di Wavoo?

Domex: Ya, mungkin ada intern kita yang lanjut [menjadi pegawai penuh waktu] mungkin karena itu. Bisa dibilang mayoritas intern akan mendapatkan kenaikan gaji, tapi memang berbeda-beda, based on performance. Kalau dia achieve something atau belajar something saja, saya pasti akan appreciate. Setahun bahkan mungkin bisa dua kali [naik gaji], nggak masalah. Asal kamu bikin kita mesmerized dan value kamu sudah lebih dari ketika tahap interview.

Sama dua kali seminggu kita ada kelas bahasa Inggris dan dua kali seminggu ada English day. jadi setelah belajar bahasa Inggris, besoknya kita English day. One whole day bahasa Inggris. Dan ada punishment. Tapi bukan untuk buat menakut-nakuti, hanya joke, misal joged 1 menit atau kita suruh push-up. Jadi punishment-nya, bukan punishment banget, hanya sebagai reminder, “Sh*t, gua lupa”.

Jadi salah satu developer kita itu seorang mantan guru di salah satu institusi bahasa Inggris. Jadi saya naikkan salary-nya, tapi saya kasi tambahan kerjaan lagi, yaitu ngajar bahasa Inggris. Padahal dia developer Android, dan background dia pun bukan IT, tapi Fisika.

Gema: Kita memang jarang melihat orang dari background. Bahkan yang dari kampus ga jelas pun kita terima (ha ha ha).

Gema (kiri) sang CTO, dan Japhi (kanan) tengah asik menceritakan pengalamannya kepada tim Wantedly
Selain itu, adakah rutinitas khusus di Wavoo yang mungkin berbeda dengan perusahaan lain?

DomexKita banyak yang lucu-lucu, misal ada orang baru, yang harus menyambut dia adalah karyawan yang terakhir kita hire. Dan dari zaman dulu kita selalu beli ketoprak di kantin dengan porsi gede dan harus dia megap-megap habisin. Dan jika ada something kita selalu celebrate, seperti waktu kita liburan ke Bali, Yeah we made this far!

Juga kalau ada yang ulang tahun, kita ada cup-nya. Cup yang harus mereka minum. (ha ha ha). Kita biasanya campur apa aja yang edible. Dan harus tetap diminum. Dan hal-hal ini gak akan didapat-lah di tempat lain.

We share the laughter.

Japhy: Kita juga ada sharing knowledge, seperti saya yang dari radio. Saya sudah biasa berhadapan dengan orang-orang. Tapi orang-orang seperti programmer belum tentu bisa berhadapan dengan orang-orang, agak malu atau gugup atau segala macemnya. Nah, ntar kita sharing, kalo itu sebenarnya gampang kok. Kalau mau ya gini, gini, gini, misalnya mau bridging akan seperti ini. atau apa sih bridging segala macem, kita sharing aja.

Jadi, aku punya kelebihan apa, aku sharing. Misal Gema, dia bisa share cara bikin web aja yang paling gampang, atau sekedar edit foto aja. Jadi kita belajar bareng, dan akhirnya tambah skill baru.

Gema: Saya juga selalu bilang, kalau saya kasih kerjaan, bukan berarti saya tau cara mengerjakan itu. Makanya ketika kita jalani, pasti ada rusak-lah, error-lah, pasti kaya gitu. Karena saya pun bukan ahli. Makanya kita akan cari teknologi terbaik untuk mencapai tujuan, sampai kita tahu apa yang kita butuhkan. Tapi ini pun harus cepat.

Fun Fact: Hingga saat ini tim Wavoo sudah terdiri dari kurang lebih 16 orang! (termasuk 4 intern)
Pertama kali gabung Wavoo, seperti apa sih?
Japhi sang Senior Business Developer tengah asik bercerita mengenai pengalamannya selama di Wavoo

Japhy: Ya pastinya sepi ya. Masih meraba-raba ini sebenarnya apa sih? Masih berempat waktu itu. dan langsung mikir gimana caranya untuk promo nih. Mulai coba dari radio, dari buzzer. yang katanya buzzer itu efektif. Ternyata pas dicoba ternyata tak seefektif itu. Event-event juga kita banyak ikut.

Domex: Booth-pun saya nggak sekedar cari SPG terus suruh dagang. semuanya kita yang kerjakan. Makanya, dengan modal murah kita bisa ikut banyak acara.

Kalian sendiri bagaimana akhirnya bisa bekerja di Wavoo?

Japhy: Aku awalnya kerja di perusahaan yang sudah besar dan lama. Jadi marketing digital. Ya ampun corporate sekali!

Ternyata di corporate itu yang kamu kerjain sudah ditetapkan “bla bla bla”. Apalagi, perusahaannya sudah puluhan tahun. Misalkan “Gimana kalo kita bikin iklannya gini?” oke, di-meeting-in dulu. Tapi dari situ, meeting-nya ke atas dulu, ikutan meeting dan dibahas lagi dengan hal yang sama. Trus oke, meeting lagi ke atas-nya lagi. Meeting hal yang sama lagi. Yaudah, akhirnya balik lagi dipikirin sama vendor-nya. Dan vendor-nya sudah punya ide sendiri. Kaya kurang di appreciate sih buat aku.

Terjunlah aku di startup.

Aku pertama kali kenal Gema, karena aku teman istrinya. Lalu ditanya mau gak coba di Wavoo. Dan paling tidak disini idenya lebih di appreciate, dan enaknya ketika kamu punya saran kalau bagus oke langsung kita jalanin, dan kalo enggak ya apa nih, yuk bikin yang baru. Oh, berarti akan banyak belajar saya disini. Karena saya sempat kepikiran akan jadi Dosen.

Gema: Domex kontak saya dari Linkedin. Saya awalnya nggak ada pikiran untuk keluar dari kantor saya di Kuala Lumpur, Malaysia. Dan waktu itu saya mau menikah. Tiba-tiba saya dapat tawaran di Linkedin. Dan saya mempertaruhkan yang sudah kehidupan yang sudah mapan buat kesini, padahal saya sudah mau menikah. Lalu saya stalking, “Nih orang siapa dan mau bikin apa?”

Pertama ketemu, saya tunjukkan pekerjaan saya selama ini dan nanya “Lu mau bikin apa?”. Setelah ketemuan saya pikir lagi. Keluarga semua bilang “Yakin gak?” karena pekerjaan saya sudah enak pada saat itu. Tapi kalau saya lihat, orang ini agak-agak ngaco dari pembawaan, tapi interesting. Yaudah, paling saya harus make sure, kalau saya join, saya ada di posisi ini. Padahal saya ngomong gitu, bukan berarti saya sudah jago juga.

Hanya, saya ingin posisi ini agar punya tanggung jawab lebih besar, dimana saya bisa handle semua, biar saya belajar banyak. Jadi semuanya saya belajar dari nol, mulai hari pertama saya di Wavoo.

Fun Fact: Awal membangun Wavoo, Domex mengumpulkan orang-orang untuk menjadi timnya dengan berbagai cara, bahkan lewat forum Kaskus sekalipun dilakukannya!

Rasanya jadi mak comblang seperti apa?

Japhy: Rasanya super senang!

Kita jadi bisa lihat orang-orang disekitar kita dapat pasangan, rasanya seperi jadi mak comblang yang sukses ketika pengguna wavoo berhasil dapat pacar. Kalau untuk kita sebagai pegawai sih, jadi ga pernah takut jomblo. Karena cinta ditolak wavoo bertindak. (he he he).

Pengalaman lucu lainnya?

Japhy: Semua yang kita lakukan ada, ya fotonya, ya artikelnya. Di event-event kita, yang kita makan di pinggir jalan. Jadi kita pernah ada event di Bandung, dan kita naik mobil bak sayuran biar murah. Jadi kita ngangkut kulkas, backdrop, malam-malam, yaudah kita lakuin aja bersama, kebersamaan.

Gema: Sampai megangin backdrop di atas mobil supaya ga terbang. (ha ha ha).

____________________________________________________________________________

Tetap Fun meskipun Strict

Meskipun dituntut untuk terus belajar dan menguasai hal baru, hal ini tidak menghilangkan kebersamaan tim Wavoo dalam menjalani hari-hari mereka.

Japhy: Kita suka bikin content video YouTube atau Instagram, iseng aja, kita edit. ternyata di regram dan repath sama Dagelan-lah, dan banyak yang lainnya juga sampai ribuan yang likes. Padahal kita cuma iseng doang dan isinya hanya becandaan doang.

Ketika diminta mendeskripsikan Wavoo, Japhy dan Gema sambil tertawa mengatakan “Fun, Happy, and the Bad *ss Company”. Hal ini tentu menunjukkan betapa mereka menjalani kebersamaan mereka dengan sangat fun, meskipun tetap dibarengi dengan kerja keras dan tentunya, semangat untuk belajar bersama.

____________________________________________________________________________

Tempat yang tepat untuk para Pelamar Kerja yang ingin belajar.

Dengan kentalnya budaya belajar dan terbukanya perusahaan kepada semua Pelamar Kerja dari berbagai latar belakang, Wavoo tentunya merupakan tempat yang cocok untuk kalian yang memiliki keinginan keras untuk belajar hal baru.

“Ya, karena kita lihat potential. Memang kalau based on paper bahkan saya sekalipun nggak akan diterima di company mana aja. Karena actually skill itu nggak akan ter-exposed on paper.” ujar Domex

Ia juga menambahkan, “Saya juga sering bilang ke Gema ‘Lu jangan ngoding mulu, at the end lu harus punya tim sendiri. Intern kita pun belajarnya cepat banget, banyak ngerjain proyek-proyek inti Wavoo yang kayanya nggak akan didapat di luar. Learn by mistake!”


NEXT