1
/
5

Wantedly Journal | 仕事でココロオドルってなんだろう?

Company

IDNtimes: Menginspirasi Melalui Media Digital

Dengan bermodalkan jutaan pembaca setia tiap bulannya, IDNtimes berhasil mengembangkan sayapnya dengan meluncurkan media online POPBELA yang berfokus pada konten-konten yang relevan dengan kaum wanita.

2016/04/13

Perkembangan teknologi membuat informasi semakin mudah kita dapat. Berita serta info baru yang sedang hangat dibicarakan bisa dalam sekejap saja tersaji di layar smartphone kita.Tentunya untuk kamu yang sudah melek teknologi, ketinggalan berita sudah bukan permasalahan lagi bukan?

Salah satu media digital yang kini tengah berkembang di Indonesia adalah IDNtimes. Dengan bermodalkan jutaan pembaca setia tiap bulannya, IDNtimes berhasil mengembangkan sayapnya dengan meluncurkan media online POPBELA yang berfokus pada konten-konten yang relevan dengan kaum wanita.

Jika kamu pernah membaca artikel-artikel berita dari IDNtimes ataupun POPBELA, kali ini kamu akan diajak untuk mengorek lebih dalam rasanya bekerja di perusahaan media digital satu ini. IDNtimes sendiri memiliki dua kantor. Tim editorialnya kebanyakan berlokasi di Surabaya, sedangkan tim Sales berada di Jakarta. Tim Wantedly berkunjung ke kantor IDNtimes yang berlokasi di Jalan Kyai Maja, Jakarta Selatan dan bercakap bersama Founder sekaligus CEO dari IDNtimes: Winston Utomo.

Fun Fact: Kini jumlah pembaca dari IDNtimes sudah mencapai 8 juta pembaca dan 13 juta pageviews setiap bulannya!

Winston Utomo, Chief Executive Officer IDNtimes

Independen dan Netral

Bergerak dalam bisnis media, sebagai CEO Winston ingin menginspirasi dan memberikan pengaruh positif pada masyarakat. Maka untuk mencapai tujuan itu sudah seharusnya IDNtimes menjadi media yang independen dan netral dalam menyajikan informasi. Hal inilah yang menjadi salah satu nilai yang dipegang oleh IDNtimes.

“Setiap penulis dan editor boleh punya opini masing-masing, tapi kita tetap harus netral dan memandang dari dua sisi,” Jelas Winston.

Fun Fact: Sebelum mendirikan IDNtimes, Winston pernah bekerja di Google loh!

Sharing, Sharing, dan Sharing!

Berbagi dan sharing, kata-kata ini sering sekali Tim Wantedly dengar selama berada di kantor IDNtimes. Tapi apa arti dari kata berbagi dan sharing yang dimaksud?

Semua artikel yang dipublikasikan di IDNtimes, dibuat untuk di-share. Maksudnya adalah IDNtimes memiliki misi untuk menciptakan artikel yang worth untuk dibagikan oleh pembacanya kepada teman ataupun keluarga.

Jadi, pemilihan topik adalah kunci untuk membuat pembaca merasa “terlibat” dan ingin membagi artikel tersebut kepada orang lain. “Like atau Comment untuk artikel kita anggap sebagai KPI (Key Performance Indicator), karena itu tujuan kita. Untuk membuat artikel yang worth to be shared,” jelas Winston.

Winston percaya, meski hal ini tidak sampai mengubah hidup para pembacanya, tapi para pembaca akan merasa bahwa ada media yang memahami mereka. Berita ini pun akan menjadi lebih relevan untuk mereka.

“We create a small happiness,” Tambahnya.

Fun Fact: Pada Bulan Februari IDNtimes bahkan mencapai 3,43 juta engagement! Yang artinya lebih dari tiga juta orang membagi, like, dan memberi komentar pada artikel-artikel di IDNtimes.

Open Space

Kata-kata Motivasi yang Menghiasi Ruang Kerja Bersama

Kesan pertama yang kamu dapat jika kamu singgah ke kantor ini, hampir serupa dengan kantor startup pada umumnya yaitu benar-benar terbuka. Semua orang termasuk Winston sebagai CEO bekerja di satu ruang yang sama. Tapi yang prinsip open ini tidak hanya berlaku untuk ruang kerja saja.

Pada kenyataannya, IDNtimes sangat menghargai keterbukaan. Dengan berada di satu ruangan yang sama, semua orang diharapkan mampu berkomunikasi satu sama lain. Termasuk didalamnya adalah mengkomunikasikan ide dan pendapat.

“Di sini pengembangan sangat berjalan. Kita masih bekerja dalam sistem trial and error. Terkadang orang yang bekerja di bidang lain bisa memberi masukkan dan ide yang mungkin kita nggak pikirkan sebelumnya. Dan ide-ide seperti itu yang tidak akan missed di sini,” terang Elisabeth Kurniawan, Editor-in-Chief POPBELA.

Menciptakan Kebahagiaan

Tantangan yang dialami Winston yang sebelumnya bekerja di Google Singapura dan kini mendirikan startup di Indonesia adalah perbedaan budaya kerja yang sangat kontras.

Di Indonesia tentu pola kerja sedikit lebih kaku karena waktu kerja “nine to five” sepertinya sudah mendarah daging bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Maka dari itu Winston mencoba untuk mengimplementasikan apa yang ia pelajari selama di Google, tentunya dengan sedikit penyesuaian dengan budaya kerja lokal.

IDNtimes cukup menjunjung tinggi tingkat kebahagiaan orang yang bekerja di perusahaan ini. Karyawan cukup fleksibel mengatur jam kerja mereka, tidak melulu harus “nine to five”, asalkan pekerjaan selesai dan mereka tetap produktif. Bahkan, dalam beberapa kasus perusahaan pun juga memperbolehkan karyawannya bekerja dari rumah.

Walau begitu, tim IDNtimes ingin memberikan alasan lainnya agar karyawan senang bekerja di kantor selain internet gratis dan cepat. Contoh saja, semua karyawan bisa mendapatkan makan siang gratis. Mereka pun banyak yang merasa suasana kantor menyenangkan karena bisa bekerja bersama teman-teman.

“Misi kami bukanlah menanamkan bahwa memiliki 100 juta users itu bagus, atau mendapat jutaan dollar revenue itu bagus, yang utama adalah employee happiness, saya ingin membuat IDN menjadi ‘best workplace’ paling tidak di Indonesia dulu,” jelas Winston

“Timiness”

Jika Google memiliki Googliness, maka di IDNtimes mereka memiliki Timiness yang menjadi pedoman pada pekerja di IDNtimes dalam keseharian bekerja. Hal ini meliputi nilai-nilai seperti kolaboratif, antusiasme, budaya memberikan praise to each other, dan selalu memberikan feedback.

Maka untuk menjunjung Timiness ini, terdapat media-media khusus. Seperti rapat bulanan yang diatur seperti gathering dimana mereka akan pergi untuk makan pizza atau melakukan hal menyenangkan lainnya dan juga makan siang gratis. Melalui suasana keakraban yang coba dibangun ini, maka anggota tim akan menjadi lebih terbuka untuk berdiskusi hingga pada akhirnya mereka menjadi lebih kolaboratif dan juga nilai-nilai lainnya menjadi semakin mudah ditanamkan kepada para pekerja.

____________________________________________________________________________

Selain membahas mengenai suasana dan budaya di IDN times, Tim Wantedly juga sempat membahas berbagai hal menarik lainnya mengenai perusahaan yang perlu kamu ketahui!

Elisabeth, Chief-in-Editor POPBELA

Proses Recruitment yang Panjaaang!

Meskipun IDNtimes sangat terbuka untuk Intern dan Part-timer, bukan berarti mudah untuk bergabung dengan perusahaan ini. Tapi, juga bukan berarti sulit loh. Winston menceritakan mengapa proses recruitment ini ia buat sedikit lebih panjang dari biasanya. Ini adalah proses perekrutan untuk pekerja full time.

Sebelum kamu bergabung dengan perusahaan ini, kamu akan menjalani 5 tahap interview dengan 4 orang berbeda. Yang pertama kamu akan diwawancarai oleh Manager divisi terkait, kemudian, dengan Manager dari divisi lain, lalu dengan William Utomo selaku Co-Founder, lalu dengan Head dari divisi terkait atau Winston sendiri. Dan terakhir akan ada beberapa pertanyaan yang perlu kamu jawab sebelum bergabung.

Yang coba digali IDNtimes dari para pelamar kerja selain pengetahuan terkait adalah Leadership, Attitude, dan Work ethic. Karena, ketika masuk para pekerja ini diharapkan mampu bekerja sama dalam tim, serta memiliki pribadi yang fun sehingga orang lain nyaman hangout dengannya.

“Memang panjang, tapi turn over perusahan kita super rendah. Karena hiring a bad person is worst than losing a good one. Sama seperti pepatah one bad apple can ruin the whole bunch.”

Tapi jangan takut dulu, proses yang panjang ini tidak berlaku untuk intern dan part-timer kok. Dari total 5 tahap interview, kamu cukup melewati dua tahap saja untuk menjadi intern ataupun part-timer di IDNtimes.

Semua Orang bisa Menjadi Penulis

Editor-in-Chief dari POPBELA, Elisabeth, sebelumnya menekuni industri Fashion di beberapa perusahaan di New York dan Indonesia. Meskipun berada di industri berbeda, Elisabeth tidak merasa kesulitan ketika memasuki dunia jurnalistik ini.

Sebagai mantan Buyer di beberapa perusahaan Fashion, Elisabeth merasa kemampuannya menganalisa kebutuhan konsumen sangat terkait dengan pekerjaannya di POPBELA saat ini. Ia mengaku bahwa ia justru mampu melihat dunia jurnalistik dari sisi yang berbeda. Ia jadi memahami bagaimana menyediakan materi yang dibutuhkan oleh konsumen yang cocok dan bagaimana menempatkannya secara tepat.

Hal ini tentu membuktikan bahwa sebenarnya semua orang bisa menulis. Tapi tentu cara pandang Elisabeth yang berlatar belakang dunia fashion yang membuatnya berbeda.

“Everyone can be a writer, but what makes it different is understanding kepada siapa kita menulis,” ujarnya.

Fun Fact: POPBELA yang baru mengadakan soft launching pada 16 Januari 2016 lalu, sudah mencapai angka 5 juta pageviews dalam waktu 2 bulan!

Ruang Gerak yang Luas

IDNtimes memiliki ruang gerak yang luas untuk berkembang. Sebagai startup, kesempatan untuk melakukan hal-hal berbeda masih sangat luas. Perubahan yang terjadi hampir setiap waktu, menjadi motivasi bagi para pekerja untuk mengembangkan diri.

Ruang untuk menyampaikan ide dan masukkan yang sangat terbuka tentu membuat potensi para pekerja lebih berkembang. Dan pengembangan diri dipandang sangat penting bagi IDNtimes, hal ini pun diiyakan oleh Elisabeth.

“At the end, a job is a job. But it’s not gonna be a job if you are not progressing,“ ujarnya.

____________________________________________________________________________

Here for Something Very Big

Dibalik nilai-nilai dan budaya kerja yang coba dibangun oleh IDNtimes, terdapat mimpi yang besar. Kecintaan Winston terhadap Indonesia membuatnya ingin menjadikan IDNtimes sebagai media yang mampu secara positif memberikan dampak pada masyarakat.

Maka dari itu, ada hal yang kerap disampaikan Winston kepada semua rekan kerjanya di IDNtimes yaitu “We are here for something very big especially we are shaping the future of media in Indonesia. Apapun bidang pekerjaanmu, graphic designer atau developer, kamu tetap bagian dari tim yang akan mengubah media di Indonesia. Have faith in this company.”

Jadi, jika kamu memutuskan bergabung dengan IDNtimes, kamu perlu yakin bahwa kamu bergabung dengan “Something Very Big”.


NEXT